My Dream

I have a dream,
Even if I’m thrown away or ripped to shreds
Deep in my heart I have a dream as precious as gem
If by chance, without a reason,
Somebody ridicules me behind my back
I should be patient I would wait just for that day.
As you always worry, You say that foolish dreams are poisonous.
Just like a book that tells us about the end of the world
There’s the reality that we can’t turn back already

Yes I have a dream.
I believe in that dream
Please watch over me
Standing in front of that cold wall called fate
I can firmly face it
One day I will pass over that wall And be able to fly As high as the sky
This heavy thing called life can’t tie me down
At the end of my life,
on the other day that I can smile, let’s be together

Yes I have a dream. I believe in that dream
Please watch over me
Standing in front of that cold wall called fate
I can firmly face it
One day I will pass over that wall And be able to fly As high as the sky
This heavy thing called life can’t tie me down
At the end of my life, on the other day that I can smile, let’s be together

Yes I, I have a dream I believe in that dream.
Please watch over me
Standing in front of that cold wall called fate.
I can firmly face it One day I will pass over that wall And be able to fly As high as the sky
This heavy thing called life can’t tie me down
At the end of my life, on the other day that I can smile, let’s be together

Rabu, 23 Juni 2010

Berkorban Demi Cinta ???


Atas nama cinta, banyak orang yang "bela-belain" berkorban apa saja. Tujuannya satu, agar pasangan bahagia. Tapi, haruskah sampai begitu?
Konon, cewek mengklaim dirinya sebagai pihak yang paling banyak berkorban untuk pria. Sementara, banyak pula arjuna yang merasa telah "berkorban" dan telaten merawat cintanya.
Terlepas dari pihak mana yang paling banyak berkorban, psikoterapis Dr. Laura Schlessinger, di Los Angeles, AS, menilai "berkorban" adalah hal terbodoh yang dilakukan orang.
Tentu, Schlessinger tak bermaksud mengajak kita untuk menjadi orang egois, dan tak pedulian. Buktinya, dia menyarankan kita untuk tetap bersabar dan menjunjung tinggi toleransi.
Seimbang. Konon pula, wanita memiliki kadar toleransi dan kesabaran yang lebih tinggi dibanding pria. Mungkin itulah sebabnya, wanita menjadi pihak yang lebih banyak berkorban atau mengalah.
Nyatanya, "Banyak wanita yang merasa harus berkorban. Bahkan, tak sedikit wanita merasa bahagia atas pengorbanannya. Padahal, kondisi itu, jauh dari sebuah hubungan sehat."
Padahal, kebahagiaan sejati itu hanya bisa diperoleh jika ada keseimbangan. "Jadi, bukan hanya wanita saja atau pria saja yang harus berkorban. Tapi harus dua-duanya."
`Dalam porsi tertentu, berkorban atau mengalah akan sangat membantu sebuah hubungan. Tapi bila dibiarkan terus-terusan, kondisi itu bisa terbalik menjadi bom waktu, yang siap meledak kapan saja.
Jadi, jangan pernah takut untuk menegosiasikan setiap kondisi atau masalah yang dihadapi. Hal itu bisa menjadi pelajaran toleransi bagi pasangan, dan pelajaran otorisasi bagi Anda.